Selasa, 25 Maret 2014

Pengertian Dramaturgi & ruang lingkup



Eugenio Barba mendefinisikan dramaturgi sebagai akumulasi aksi yang tidak terbatas pada gerakan-gerakan aktor, tetapi juga meliputi aksi-aksi yang terkait dengan adegan-adegan, musik, cahaya, vokal aktor, efek suara, dan objek-objek yang dipergunakan dalam pertunjukan. Lebih jauh dikatakan oleh Barba bahwa dramaturgi hanya bisa diidentifikasi dari suatu teks tertulis otonom (teks drama) dan proses pertunjukan teater yang melibatkan para karakter.
Dramaturgi adalah seni komposisi dramatis dan representasi dari unsur-unsur utama dari drama di atas panggung. Kata Dramaturgi diciptakan oleh Gotthold Ephraim Lessing. Dramaturgi adalah praktek yang berbeda yang terpisah dari bermain, menulis dan mengarahkan, meskipun individu dapat melakukan kombinasi dari ketiganya. Beberapa drama menggabungkan menulis dan dramaturgi digunakan saat membuat sebuah drama. Lainnya bekerja dengan spesialis, yang disebut dramaturgi, untuk mengadaptasi sebuah karya untuk panggung.
Dramaturgi juga dapat didefinisikan secara lebih luas, seperti membentuk cerita kedalam bentuk yang dapat bertindak. Dramaturgi memberikan pekerjaan
atau kinerja struktur. Dari tahun 1767 sampai 1770 Lessing menulis dan menerbitkan serangkaian kritik berjudul Dramaturgi Hamburg (Hamburgische Dramaturgie). Ini bekerja dianalisis, dikritik dan berteori teater Jerman, dan membuat Lessing menjadi bapak Dramaturgi modern.
Dramaturgi adalah eksplorasi komprehensif konteks dimana drama itu berada. Dramaturgi adalah sebuah pengalaman fisik, sosial, politik, dan ekonomi dimana aksi terjadi, psikologis dasar-dasar dari karakter, ekspresi metafora berbagai permainan keprihatinan tematik, serta atas pertimbangan teknis bermain sebagai bagian dari tulisan: struktur, ritme, aliran, bahkan pilihan kata sendiri.
Dramaturgi institusional dapat berpartisipasi dalam berbagai tahapan produksi bermain termasuk casting dari drama itu, menawarkan kritik inhouse produksi-kemajuan, dan menginformasikan direktur, para pemain dan penonton tentang sejarah bermain dan pentingnya saat ini. Di Amerika, jenis dramaturgi ini kadang-kadang dikenal sebagai Production Dramaturgy. Kelembagaan atau dramaturgi produksi dapat membuat file bahan tentang sejarah sebuah drama atau konteks sosial, mempersiapkan catatan program, memimpin pasca-produksi diskusi, atau menulis panduan belajar untuk sekolah dan kelompok. Tindakan ini dapat membantu direktur dalam mengintegrasikan kritik tekstual dan akting, teori kinerja, dan penelitian sejarah ke produksi sebelum membuka. Dramaturgi juga dapat disebut tari dan seni pertunjukan pada umumnya. Beberapa contoh adalah:
Heidi Gilpin, yang menerjemahkan ide linguistik-matematis atau ilmiah menjadi pemahaman yang menawarkan landasan bersama yang memfasilitasi interaksi antara dia dan terkenal di dunia koreografer Forsythe.

Andre Lepecki hadir selama proses latihan keseluruhan dan menawarkan umpan balik untuk Meg Stuart luar studio, bermain bagian dari saksi dalam proses kreatif.
Hildegard De Vuyst adalah penonton pertama, memperkuat dan mengembangkan momen material. Bojana Cvejic, yang dramaturgi Xavier Le Roy, melihat dirinya sebagai seseorang yang menciptakan kondisi untuk pekerjaan, oleh karena itu fasilitator proses.
Karena dramaturgi didefinisikan secara umum dan fungsi dari dramaturgi dapat bervariasi dari produksi untuk produksi, masalah hak cipta mengenai hal itu di Amerika Serikat memiliki batas yang sangat jelas.
Pada tahun 1996, ada perdebatan didasarkan pada pertanyaan tentang sejauh mana dramaturgi dapat mengklaim kepemilikan produksi, seperti kasus Jonathan Larson, penulis Sewa musik dan Lynn Thomson, yang dramaturgi pada produksi. Thomson menyatakan bahwa ia adalah co-author dari pekerjaan dan bahwa dia tidak pernah ditugaskan, lisensi atau mengalihkan haknya. Dia meminta agar pengadilan menyatakan dia co-penulis Sewa dan memberikan 16% nya saham penulis dari royalti. Meskipun ia membuat klaimnya hanya setelah pertunjukan menjadi hit Broadway, kasus ini bukan tanpa preseden. Misalnya, 15% dari royalti dari Angels in America pergi ke dramaturgi dramawan Tony Kushner. Pada tanggal 19 Juni 1998, Amerika Serikat Pengadilan Banding untuk Sirkuit Kedua menegaskan putusan pengadilan asli bahwa Thompson tidak berhak dikreditkan dengan co-kepengarangan Sewa dan bahwa dia tidak berhak untuk royalti. Kasus ini akhirnya diselesaikan di luar pengadilan dengan Thomson menerima undisclosed sum setelah dia mengancam untuk menghapus materinya dari produksi.
Dramaturgi adalah ajaran tentang masalah hukum, dan konvensi/persetujuan drama. Kata drama berasal dari bahasa Yunani yaitu dramoai yang berarti berbuat, berlaku, beraksi, bertindak dan sebagainya, dan “drama” berarti: perbuatan, tindakan. Ada orang yang menganggap drama sebagai lakon yang menyedihkan, mengerikan, sehingga dapat diartikan sebagai sandiwara tragedi.
Arti Drama:
* Arti pertama: Drama adalah kualitas komunikasi, situasi, action (segala apa yang terlintas dalam pentas) yang menimbulkan perhatian, kehebatan (exciting), dan ketegangan pada pendengar/penonton.
* Arti kedua: Menurut Moulton, drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak (life presented action). Jika buku roman menggerakan fantasi kita, maka dalam drama kita melihat kehidupan manusia diekspresikan secara langsung dimuka kita sendiri.
- Menurut Brander Mathews konflik dari sifat manusia merupakan sumber pokok drama
- Menurut Ferdinand Brunetierre drama haruslah melahirkan kehendak manusia dengan action.
- Menurut Balthazar Verhagen drama adalah kesenian melukiskan sifat dan sikap manusia dengan gerak.
* Arti ketiga: Drama adalah cerita konflik manusia dalam bentuk dialog yang diproyeksikan pada pentas dengan menggunakan percakapan dan action dihadapan penonton.
Dramaturgi berasal dari bahasa Inggris dramaturgy yang berarti seni atau tekhnik penulisan drama dan penyajiannya dalam bentuk teater. Berdasar pengertian ini, maka dramaturgi membahas proses penciptaan teater mulai dari penulisan naskah hingga pementasannya. Harymawan (1993) menyebutkan tahapan dasar untuk mempelajari dramaturgi yang disebut dengan formula dramaturgi.
Yang dimaksud dengan formula dramaturgi atau 4M adalah :
1 : Mengkhayalkan
Disini untuk pertama kali manusia/pengarang mengkhayalkan kisah: ada inspirasi-inspirasi, ide-ide.
2 : Menuliskan
Pengarang menyusun kisah yang sama untuk kedua kalinya, pengarang menulis kisah.
3 : Memainkan
Pelaku-pelaku memainkan kisah yang sama untuk ketiga kalinya (action). Disini aktor dan aktris yang bertindak dalam stage tertentu.
4 : Menyaksikan
Penonton menyaksikan kisah yang sama untuk keempat kalinya.
Dalam buku 'The First Six Lesson' Richard Bolelavski menulis ada enam unsur seorang mampu berperan di atas panggung, yakni :
1.      Konsentrasi 
Adanya penguasaan diri akan pemusatan kekuatan rohani, pikiran dan emosi
2.      Ingatan Emosi
Proses mengulang segala peristiwa masa lalu, kejadian yang terlewat. Pengalaman pribadi itu dihadirkan untuk menunjang ransangan daya cipta.
3.      Pembangunan Watak
Pembinaan emosi menuju klimaks untuk mengungkapkan susasana dramatis.
4.      Laku Dramatik
Diharapkan aktor dapat menumpahkan segenap kemampuannya.
5.      Observasi atau pengamatan
Dapat dikatakan bahwa yang ada disekeliling kehidupan ini adalah suatu objek yang perlu diamati.
6.      Irama
Adanya keteraturan yang dapat diukur oleh perubahan segala macam unsur yang terkandung dalam seni peran. Perubahan-perubahan itu dapat memberikan rangsangan estetik.
Pengertian sederhananya, dramaturgi adalah alur emosi dalam sebuah cerita. Ada yang mengistilahkan dengan naik-turunnya plot, atau naik-turunnya alur cerita, atau sesuai dengan kata dasarnya “drama – dramatik” dapat diartikan dramaturgi adalah naik turunnya sensasi dramatik dalam sebuah cerita.
Istilah dramaturgi kental dengan pengaruh drama atau teater atau pertunjukan fiksi diatas panggung dimana seorang aktor memainkan karakter manusia-manusia yang lain sehingga penonton dapat memperoleh gambaran kehidupan dari tokoh tersebut dan mampu mengikuti alur cerita dari drama yang disajikan.
Dalam Dramaturgi terdiri dari Front stage (panggung depan) dan Back Stage (panggung belakang). Front Stage yaitu bagian pertunjukan yang berfungsi mendefinisikan situasi penyaksi pertunjukan. Front stage dibagi menjadi 2 bagian, Setting yaitu pemandangan fisik yang harus ada jika sang aktor memainkan perannya, dan Front Personal yaitu berbagai macam perlengkapan sebagai pembahasa perasaan dari sang aktor. Front personal masih terbagi menjadi dua bagian, yaitu ‘penampilan’ yang terdiri dari berbagai jenis barang yang mengenalkan status sosial aktor, dan ‘gaya’ yang berarti mengenalkan peran macam apa yang dimainkan actor dalam situasi tertentu. 
Back stage (panggung belakang) yaitu ruang dimana disitulah berjalan skenario pertunjukan oleh “tim” (masyarakat rahasia yang mengatur pementasan masing-masing aktor).
Penonton yang merupakan salah satu bagian dari drama dapat lebih menikmati pertunjukan yang kita lakukan perlu adanya beberapa aturan yang harus dilakukan oleh para pelaku pementasan sekaligus menjadi ruang lingkup kajian dalam ilmu dramaturgi. Adapun aturan-aturan tersebut :
a.       Vokal
Pelafalan kata agar dapat didengar oleh penonton dan kapasitas suara harus benar-benar maksimal sehingga dapat didengar oleh seluruh penonton yang hadir dalam gedung pementasan tersebut.
b.      Artikulasi
Kejelasan lafal AIUEO
c.       Diksi
Cara penggunaan suara atau kata
d.      Mimik
Perubahan bentuk muka berdasar karakter, suasana hati, sikap, sifat yang harus sesuai dengan lakon yang dimainkan.
e.       Gestur
Pengolahan tubuh atau sering disebut olah tubuh dengan cara menggerakkan
f.       Balance
Mengatur benda mati atau hidup yang disusun berdasarkan naskah dan membuatnya enak dipandang tanpa harus berat sebelah.
g.      Blocking
Mengarah kepada komposisi karena mengatur para actor supaya lebih enak dilihat tanpa harus membelakangi penonton atau pemain lainnya.
h.      Komposisi
Mengatur letak properti dan kedudukan aktor.
i.        Proyeksi
memproyeksikan gerakan kepada penonton agar dapat ditangkap dengan baik.
j.        Acting
Hal yang harus dipunyai oleh actor/actris
k.      Emosi
Permainan dengan memainkan emosi saat pementasan.
l.        Penghayatan
Hal yang sangat wajib dipunyai para pamain.
m.    Ekspresi
Pengungkapan oleh aktor.
n.      Improvisasi
Perbuatan tiba-tiba yang dilakukan di panggung tanpa melihat naskah yang beda , dilakukan saat actor lupa bagian naskah yang dimainkan, dll.
Dari sekian hal tersebut dapat disimpulkan bahwa sebuah drama yang baik harus mengikuti hukum-hukum yang mengatur pemantasan yang disebut dengan dramaturgi tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar