Kamis, 27 Maret 2014

macam-macam dramaturgi



Macam-macam Dramaturgi
Macam-macam Dramaturgi Dramaturgi menurut masanya dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu drama baru dan drama lama.
1)      Drama Baru atau Drama Modern
Drama baru adalah drama yang memiliki tujuam untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat umumnya, betemakan tetntang kehidupan manusia sehari-hari.
2)      Drama Lama atau Drama  Klasik
Drama lama adalah drAma khayalan yang umumnya menceritakan tentang kesaktian, kehidupan, keistanaan atau kerajaan, dsb.
Macam-macam drama yang berdasarkan isi kandungan cerita, antara lain:
1.      Lelucon atau Dagelan Lelucon adalah drama yang pemainya selalu bertingkah jenaka yang merangsang canda tawa penonton.
2.      Opera Opera adalah drama yang mengandung nyanyian dan musik.

Selasa, 25 Maret 2014

ingat !!!

Disaat kamu ingin melepaskan seseorang.. Ingatlah pada saat kamu ingin mendapatkannya
•Disaat kamu mulai tidak mencintainya... Ingatlah saat pertama kamu jatuh cinta pdnya
•Disaat kamu mulai bosan ingatlah selalu saat terindah bersamanya
•Disaat kamu ingin menduakan bayangkan jika dia selalu setia
•Disaat kamu ingin berbohong ingatlah saat dia jujur padamu

•Maka kamu akan merasakan arti dia untukmu
Jangan sampai disaat dia sudah tdk disisimu, baru kamu sadari:
•Yg indah hanya sementara
•Yg abadi adalah kenangan
•Yg ikhlas hanya dari hati
•Yg tulus hanya dari sanubari
•Tidak mudah mencari yg hilang
•Tidak mudah mengejar impian

•Namun yg lebih susah mempertahankan yg ada meski sdh tergenggam bisa lepas juga

•Ingatlah pd pepatah,
"Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yg kamu miliki saat ini"

•Belajar menerima apa adanya & berpikir (+)
•Hidup bagaikan mimpi, seindah apapun, begitu bangun di garis akh semua sirna tak berbekas
•Rumah mewah bak istana, harta benda tak terhitung, kedudukan, & jabatan yg luar biasa,... Ketika nafas terakhir berhembus, sebatang jarum / seutas benangpun tak bisa dibw

Apalagi yang mau diperebutkan/
disombongkan
•Jalani hidup dgn nurani yg murni
•Jgn terlalu perhitungan
•Jgn hanya mau menang sendiri
•Jgn suka sakiti sesama apalagi terhadap mereka yg lemah
•Belajarlah tiada hari tnp kasih
•Selalu mengalah
•Hiduplah dgn sukacita...
•Tak ada yg tak bisa diikhlaskan
•Tak ada sakit hati yg tak bisa di maafkan.

Manis, asem asin Cinta



Begitulah orang orang menyebutnya ketika manis semua terasa indahnya semua yang ada di depan mata seperti pelangi, ingin menebar senyuman kepada semua orang, laparpun jadi kenyang, semngat menjalani hari-hari semakin bertumbuh, bahkan seprti tidak ada yang lain dihati selain dia yang selalu kita sebut, bahkan mungkin bisa jadi kita lupa dengan bapak, ibu sahabat kita, yang kita ingnakan dn yang kita mau hanya dia dia dan dia. Harga yang tak tertawar lagi, seakn kita kan bersama selamanya begitulah anugrah Tuhan yang Ia berikan kepada makhluknya yng suka akn hedonisme dunia yang fana ini. Oh Tuhanku yang Maha pemaaf ampunilah segala dosa-dosa ku yang pernah melalaikan penrintah dan larnganmu.
Ketika Asem yang dirasa seprti lagu yang pernah aku dengar “pelangipun berwarnakan gelap begitu orang patah hati” ternyata benar lho,hehehe hati dan logika bergejolak, hati inginnya dia dan logika mengimbangi dengan pikiran yang menselaraskan. Itulah yang aku rasakan sekitar 1bulan yang lalu yang paling aku sesali saking begitu terpusatnya kepikiranku akan hal sebodoh itu ketahanan tubuhku menurun, denyut nadiku melemah berdiri rasanya nyutnyutan. Andai Bapak ibuku tau sakitku karena hal sepele mereka bisa jadi marah besar. Tapa Alahamdulillah sakitku tidak berlangsung lama karena aku masih punya sahabat-sahabaku yang aku ibaratkan mereka itu seperti penopangku, mereka ada disaat aku bener-bener butuh semangat, maafkan aku wahai sahabatku jika aku pernah menyakiti kalian, pernah mengabaikan kalian, aku khilaf waktu itu karena aku begitu nyaman dngan keadaanku dengan seorang yang dikirim oleh Tuhan untuk mencintaiku yang aku pikir dia akn mencintaiku 1 1 nya dn selamanya, dan tidak akan tega menyakitiku seprti itu. Namun kini aku sudah membuktikan bahwa orang yang benar-benar tulus menyayangiku adalah sabahat-sahabatku yang bisa menerima ku apa adanya bukan karena ada apanya aku. Tuhan aku meminta aku pun berhak bahagia walaupun tanpa dia, di juga berhak bahagia, Thuan akhir-akhir ini bayangan dia terkadang melintas dipikiranku ada apa dengan ini semua??? Apakan aku egois jika aku ingin dia kembali padaku??? Jujur ya Allah rasa sayngku padany masih ada tidak mudah bagiku melupakan seseorang yang pernah singgah dihatiku, apakah dia yang disana juga memikirkan aku, entahlah??? L
Asin cinta apa ya??? Hemmm, seperti masak sayur yang kelebihan garam mungkin ya?? Hehehe kalau menurut aku yaa, asinnya cinta itu ketika kita bingung dengan banyak pilihan antara apakah kita kan kembali pada masalalu kita atau membuka lembaran baru, banyak lawn jenis yang mndekati kita dan kita bingun mau pilih yang mana yaa??? Hehehe malah nglantur sampai kemana-mana J rasa asin itu bisa dinormalkan dengan gula lho yaa, yaitu dengan cara kita  bisa bersahabat dengan semua walaupun yang lalu biarlah menjadi msalalu dan cerita indah kita bersama dia jika masih bisa diperbaiki kenapa tidak??? Iya kan? Dan untuk mebuka hati yang baru nikmati saja dalam berproses janji Allah itu pasti tak usahlah ragu seperti halnya firman Allah  *   
14. orang-orang Arab Badui itu berkata: "Kami telah beriman". Katakanlah: "Kamu belum beriman, tapi Katakanlah 'kami telah tunduk', karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Begitulah firmanNya J tetap semangat dan khusnuzon J

Sejarah Dramaturgi

Sejarah Dramaturgi
1945 tahun dimana, Kenneth Duva Burke(May 5, 1897 – November 19, 1993) seorang teoritis literatur Amerika dan filosof memperkenalkan konsep dramatisme sebagai metode untuk memahami fungsi sosial dari bahasa dan drama sebagai pentas simbolik kata dan kehidupan sosial. Tujuan Dramatisme adalah memberikan penjelasan logis untuk memahami motif tindakan manusia, atau kenapa manusia melakukan apa yang mereka lakukan (Fox, 2002). Dramatisme memperlihatkan bahasa sebagai model tindakan simbolik ketimbang model pengetahuan (Burke, 1978). Pandangan Burke adalah bahwa hidup bukan seperti drama, tapi hidup itu sendiri adalah drama. Tertarik dengan teori dramatisme Burke, Erving Goffman (11 Juni 1922 – 19 November 1982), seorang sosiolog interaksionis dan penulis, memperdalam kajian dramatisme tersebut dan menyempurnakannya dalam bukunya yang kemudian terkenal sebagai salah satu sumbangan terbesar bagi teori ilmu sosial The Presentation of Self in Everyday Life. Dalam buku ini Goffman yang mendalami fenomena interaksi simbolik mengemukakan kajian mendalam mengenai konsep Dramaturgi.
Keteateran adalah nama lain dari dramaturgi. Dramaturgi ialah yang dapat kita artikan sebagai drama dalam pentas, tapi sebenarnya bukan itu saja. Dramaturgi adalah ajaran tentang masalah hukum konvensi drama. Kata drama berasal dari Yunani draomay yang berarti berbuat, berlaku, bertindak, bereaksi, dan sebagainya.

Adapun menurut Moulton, drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak (life presented action). Jika buku roman menggerakan fantasi kita, maka dalam drama kita melihat kehidupan manusia diekspresikan secara langsung di muka kita sendiri.

            Dramaturgi istilah teater yang dipopulerkan oleh Aristoteles, pada tahun 350 SM. Aristoteles seorang filosof yunani yang menciptakan poetics, hasil pemikirannya yang sampai sekarang masih dianggap sebagai buku acuan dalam dunia pentas. Dalam poetics, aristoteles menjabarkan penelitiannya tentang penampilan drama-drama berakhir tragis/tragedi ataupun kisah-kisah komedi. Untuk menghasilkan Poetics Aristoteles meneliti hampir seluruh karya penulis Yunani pada masanya. Kisah tragis merupakan obyek penelitian utamanya dan dalam  Poetics juga Aristoteles menyanjung kisah Oedipus Rex, sebagai kisah drama yang paling dapat diperhitungkan.  Meskipun Aristoteles mengatakan bahwa drama merupakan bagian dari puisi, ia bekerja secara keseluruhan dalam menganalisa drama. Bukan hanya dari naskah saja, tapi juga menganalisa hubungan antara karakter dan akting, dialog, plot dan cerita. Dia memberikan contoh-contoh plot yang baik dan meneliti reaksi drama terhadap penonton. Nilai-nilai yang dikemukakan oleh Aristoteles dalam maha karyanya ini kemudian dikenal dengan “Aristotelian drama” atau drama ala Aristoteles, dimana deus ex machina adalah suatu kelemahan dan dimana sebuah akting harus tersusun secara efisien. Adapun kunci drama, yaitu anagnorisis, dan katharsis. Dan sampai sekarang ini Aristotelian drama terlihat aplikasinya pada tayangan-tayangan tv, buku-buku panduan perfilman yang bergantung pada pemikiran yang dikemukakan oleh Aristoteles.
            Aristoteles dapat mengungkapkan dramaturgi dalam artian seni. Dan Goffman mendalami dramaturgi dari segi sosiologi. Seperti yang kita ketahui, Goffman memperkenalkan dramaturgi pertama kali dalam kajian sosial psikologis dan sosiologi melalui bukunya “The Presentation Of Self in Everyday Life”. Bku tersebut menggali segala macam interaksi yang kita lakukan dalam pertunjukan kehidupan kita sehari-hari yang menampilkan diri kita sendiri dengan cara yang sama dengan cara seorang aktor menampilkan karakter orang lain dalam sebuah pertunjukan drama. Bila Aristoteles mengacu kepada teater, maka Goffman mengacu pada pertunjukan sosiologi.

            Tujuan dari presentasi dari Goffman ini adalah penerimaan penonton akan manipulasi. Bila seorang aktor berhasil, maka penonton akan melihat aktor sesuai sudut yang memang ingin diperlihatkan oleh aktor tersebut. Aktor akan semakin mudah untuk membawa penonton untuk mencapai tujuan dari pertunjukan tersebut. Ini dapat dikatakan sebagai bentuk lain dari komunikasi. Kenapa komunikasi? Karena komunikasi sebenarnya adalah alat untuk mencapai tujuan. Bila dalam komunikasi konvensional manusia berbicara tentang bagaimana memaksimalkan indera verbal dan non-verbal untuk mencapai tujuan akhir komunikasi, agar orang lain mengikuti kemauan kita. Maka dalam dramaturgi, yang diperhitungkan adalah konsep menyeluruh bagaimana kita menghayati peran sehingga dapat memberikan feedback sesuai yang kita mau. Perlu diingat, dramatugi mempelajari konteks dari perilaku manusia dalam mencapai tujuannya dan bukan untuk mempelajari hasil dari perilakunya tersebut. Dramaturgi memahami bahwa dalam interaksi antar manusia ada “kesepakatan” perilaku yang disetujui yang dapat mengantarkan kepada tujuan akhir dari maksud interaksi sosial tersebut. Bermain peran merupakan salah satu alat yang dapat mengacu kepada tercapainya kesepakatan tersebut. Bukti nyata bahwa terjadi permainan peran dalam kehidupan manusia dapat dilihat pada masyarakat kita sendiri.

DRAMATURGI _ Catatan Kuliah.htm

Pengertian Dramaturgi & ruang lingkup



Eugenio Barba mendefinisikan dramaturgi sebagai akumulasi aksi yang tidak terbatas pada gerakan-gerakan aktor, tetapi juga meliputi aksi-aksi yang terkait dengan adegan-adegan, musik, cahaya, vokal aktor, efek suara, dan objek-objek yang dipergunakan dalam pertunjukan. Lebih jauh dikatakan oleh Barba bahwa dramaturgi hanya bisa diidentifikasi dari suatu teks tertulis otonom (teks drama) dan proses pertunjukan teater yang melibatkan para karakter.
Dramaturgi adalah seni komposisi dramatis dan representasi dari unsur-unsur utama dari drama di atas panggung. Kata Dramaturgi diciptakan oleh Gotthold Ephraim Lessing. Dramaturgi adalah praktek yang berbeda yang terpisah dari bermain, menulis dan mengarahkan, meskipun individu dapat melakukan kombinasi dari ketiganya. Beberapa drama menggabungkan menulis dan dramaturgi digunakan saat membuat sebuah drama. Lainnya bekerja dengan spesialis, yang disebut dramaturgi, untuk mengadaptasi sebuah karya untuk panggung.
Dramaturgi juga dapat didefinisikan secara lebih luas, seperti membentuk cerita kedalam bentuk yang dapat bertindak. Dramaturgi memberikan pekerjaan